Pages

Jumat, 16 Desember 2011

Tampilan Baru Portal Berita Detik

Wow Amazing…
Hujan badai sore-sore sepertinya emang lagi jadi kewajiban datang dibulan yang berakhiran Ber ini, hujan Desember begitu selalu datang menandakan emang lagi musimnya hujan suasana yang adem paling enak emang meringkuk dikasur empuk, ZZzz…Zzz….. apalagi ada yang nemeni “Wow bangun”
Seperti biasa sore-sore lagi nganggur tak afdol kalo enggak buka laptop butut kesayangn buat OL, situs wajib pertama yang paling dibuka. Detik.com, ga tau lah apa istimewanya situs portal berita tertua di Indonesia ini tapi aku lebih kepincut kesini, tangan sepertinya paling lancar mengetik alamat www.detik.com padahal ni portal berita iklannya bajibun apalagi semenjak dibeli sama Trans Corp gak segan-segan ni portal bikin berita “bebayar” menampilkan kebaikan tokoh-tokoh nasional yang sepertinya mau maju jadi orang no. 1 di negara ini. Makin aneh lagi berita macam gini kolom komentar dikunci rapat-rapat, sepertinya takut dengan para komentator pembaaca detik.com yang kalo komen gak tanggung kepalang sampai anjing, babi, dan semua binatang masuk lengkap bak kebun binatang.
Hari gini membaca berita via gadgets kita masing-masing seperti sudah menjadi candu selain murah juga beritanya updete, kalo selancar mengarungi samudra maya rasanya ada yang kurang kalau enggak mampir dulu ke situs-situs portal informasi. sepertinya informasi sudah menjadi makanan pokok ke-10, salah satunya detik.com.

www.detik.com enter........














Terbukalah halaman utama, ada yang beda dari nuansa warnanya dominan banget dengan biru-biru, tak biasa logonya juga jadi multi warna, wah ternyata tampilan detik sekarang baru. Ga terlalu signifikan Cuma merubah warna utama, yang sebelumnya dominan merah sekarang menjadi biru dan semakin terang-terangan menampilkan citra bahwa detik adalah Trans Corp ditambah dengan logo Trans Corp besar-besar, sepertinya menyaingi atau terilhami vivanews yang merupakan representasi tvone terdepan melebaykan.
perubahan tampilan situs ini sepertinya mengambil momen bersamaan hari ulang tahun Trans Corp yang ditayangkan semalam, makin keren inovasi-inovasi yang terbaru yang sebelumnya tidak ada. Detik meluncurkan adanya Harian Pagi dan Sore format digital yang bisa dibaca lewat tablet dan gadgets lainnya. Kerennya lagi ga perlu langganan bebayar (yang begini ni favoritku). Agak kecewa soalnya sama Kompas yang harian format digital kudu langganan dengan biaya tertentu. Dan juga ada majalahnya juga ternyata. Jajal download hmmm rumayanlah masih baru wajar ada kekurangan sana sini. Bagaimna reaksi portal berita lain kita tunggu inovasinya.

Jumat, 25 November 2011

Hamdani Penderita Leukemia Umur 3 Tahun


Seharian ini hpku tak henti-ghentinya mendapatkan sms broadcast yang berbunyi seperti ini:

Mohon bantuannya:
Perlu darah AB sebanyak 4 kantong (3thn) pasien LEUKIMIA, saat injij sedang kritis di RSUD Ulin BANJARMASIN, yang bisa dan berkenan mohon hubungi Ibu Laila 082149485338, plg tidak bantu sebarkan info ini terima kasih.
Tak sekedar sms, pesan ini juga menyebar di BBM, twitter dan Facebook. Bahkan di kolom komentar berita detik, memang hobiku membaca komentar-komentar berita di detik.com yang memang songong-songong apalgi kalo yang membahas OS Android, BB, Iphone. Sumpah komennya ratusan dan isinya sampah saling menghujat, parah tapi lucu. Tapi ini ada yang aneh, ada komen menamakan android Indonesia mirip atau bahjkan sama dengan pesan sms yang beredar hari ini. Maknnya ku langsung nulis tulisan ini ke blog penasaran siapa Hamdani.
Pertama membaca pesan broadcast tentang Hamdani batita penderita Leukemia, trenyuh juga. Tanpa pikir panjang ku forward sms tersebut dan send ke list contact di hpku. aku sendiri golongan darah B, yah berbagi informasi aja sudah membantu. Berbicara Leukemia, aku tak bisa membayangkan bagaimana penderita bisa bertahan dalam menghadapi cobaan Tuhan. Mengingatkan Sepupuku yang meninggal karena Leukemia. Dia Cantik masih sangat muda baru kelas 1 SMA, mungkin Tuhan sayang padanya, inilah jalan kehidupan.
Keembali ke Hamdani, karena penasaran aku mencari informasi siapa gerangan Hamdani, aku tidak mencari di bangsal Rumah Sakit, melainkan melalui media ini. Ada satu-satunya artikel yang membahas siapa Hamdani yakni di http://yant165.multiply.com/journal/item/444 di blog ini diceritakan siapa Hamdani walau tidak lengkap sekali minimal tahulah.
Hamdani anak yang baru saja berumur 3 tahun menghadapi cobaan sangat berat, tubuhnya kurus kering hanya berbalut kulit, jika Hamdani sehat seprti anak-anak yang lain mungkin Hamdani sudah menjadi anak yang lincah dan menggemaskan. Orang tua Hamdani adalah mantan pekerja bangunan, faktor usia mungkin juga sehingga tak ada tenaga lagi seperti muda dulu. Dari blog tersebut diceritakan orang tua Hamdani banyak berhutang dan selalu ditagih kapan membayar (tega nian).
Nah sesuai isi pesan broadcast di atas semoga ada pihak-pihak yang membantu, Hamdani pasti sangat tertolong mendapatkan sekantung darah untuk menyambung hidupnya. Selain keperluan darah yang terus menerus, juga yang layak kita bantu adalah kebutuhan hidup mereka, Yang jelas mereka tentu tidak dapat bekerja optimal sekarang. Semoga Hamdani mendapatkan malaikat penolong segera.

Foto Hamdani bersam kedua orang tuanya


Kamis, 24 November 2011

Malaysia Lagi dan Lagi (Malaysia dapat Rute Gemuk)

Prolog:
Malam tadi, di Kabar Petang tvone, cukup terhenyak saya menajamkan mata dan pendengaran saya. Narator berita menyebut-nyebut Malaysia. Tebakan awal ”Ah paling juga berita kekalahan team U23 menghadapai Harimau Malaya”. Salah besar, ternyata ini Malaysia membuat ulah lagi. Saya mendengar dan melihat pemberitaan, Indonesia menjual rute penerbangan ke Malaysia. Apa lagi ini? Tunggu-tunggu apa lagi ini ulah Malaysia, tetangga dekat kita yang mengakunya saudara serumpun sepertinya sudah berulangkali menginjak harga diri bangsa yang dipimpin pemimpin yang lemot ini. Lagi dan lagi Malaysia mengusik tetangga……
Inilah masalah baru yang mungkin menambah luka baru setelah Indonesia diterkam Harimau Malaya. Sebuah perjanjian yang diklaim merugikan Indonesia. Dalam perjanjian tersebut, ada perbedaan antara rute penerbangan Indonesia dengan rute Malaysia. Di mana dalam MoU tersebut Malaysia mendapatkan rute penerbangan yang lebih ramai.
Tak hanya berseteru di sepakbola dan tenaga kerja, perebutan hak paten sampai rebutan pulau dan juga Manohara. RI dan Malaysia juga bersaing dalam rute penerbangan. Dalam rute penerbangan yang akan dituangkan dalam MoU ini, benarkah Malaysia mendapatkan jalur lebih 'gemuk' dibanding Indonesia?
Dugaan ini diungkapkan pertama kali pengamat kebijakan publik Agus Pambagio. Dalam keterangan tertulisnya, Agus mengatakan baru membaca dokumen MoU atau nota kesepahaman antara RI dan Malaysia yang ditunjukkan temannya yang hadir di KTT ASEAN di Bali pekan lalu.
Perjanjian tersebut tertuang dalam dokumen "Confidential MoU between Tje Aeronautical Authorities of the Repubclic of Indonesia and the Goverment of Malaysia on the Implementation of Bilateral Air Service Agreement". Ironisnya, yang menandatangani dokumen tersebut dari Indonesia, adalah pejabat setingkat eselon II. Direktur Jenderal Kementerian Perhubungan Herry Bakti Singayudha Gumay yang kala itu dikonfirmasi TVone via telepon menjelaskan, Indonesia tetap diuntungkan dalam MoU tersebut. Hal itu pernah ditandatangani di level menteri lalu turun ke Dirjen. Tahun 2003 sudah diteken. Tapi ada pembicaraan untuk ditingkatkan tahun 2009 sampai 2011. Tapi yang 2011 belum ditandatangani. Sebelumnya pada 2010 pernah ada leader meeting antara Presiden SBY dan Perdana Menteri Malaysia. Hasilnya diperlukan peningkatan trafik antara Indonesia dan Malaysia. MoU yang berlangsung saat KTT Asean di Bali, sejumlah maskapai Tanah Air menyatakan dukungannya, seperti Garuda Indonesia, Batavia Air, dan Lion Air
Pada dokumen tersebut terlihat bahwa kita menjual wilayah udara kita kepada Malaysia. Pemerintah Indonesia memberikan 5th Right of Freedom ke Malaysia. Dalam dokumen yang diperoleh, maskapai Malaysia berhak mengambil penumpang dari 3 bandara yang rutenya gemuk di Indonesia yaitu Soekarno-Hatta, Sultan Hasanuddin, dan Ngurah Rai, Denpasar. Sedangkan maskapai Indonesia, berhak mengambil penumpang dari 3 bandara di Malaysia yang rutenya kurus yakni, Kuala Lumpur, Kuching dan Kinabalu.
Malaysia dapat rute gemuk, kita oleh Malaysia ditukar dengan rute kurus yang pasti tidak ada penumpangnya meski frekuensinya lebih banyak. Kalau benar, harga diri kita digadaikan oleh Kemenhub. Terbukti Terminal III jadi penerbangan Malaysia.

 Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bakti Singayudan Gumay mengatakan kesepakatan dengan regulator Malaysia itu berbentuk Memorandum of Understanding (MoU) air service agreement.
 MoU dengan regulator penerbangan Malaysia ini sebenarnya bukan baru, sudah ada sejak 2003, hanya diperbaharui. Pihak Malaysia belum tandatangani, dari Indonesia baru ditandatangani Direktur Angkutan Udara. Dalam MoU tersebut Malaysia mendapatkan frekuensi penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta Jakarta, Ngurah Rai Denpasar, dan Sultan Hassanuddin Makassar. Secara frekuensi, kita lebih banyak mendapat kesempatan terbang dari beyond di Malaysia, memang tapi apa untungnya jika rutenya adalah rute kurus. Penandatanganan
Sejumlah maskapai kita sudah siap mendukung, seperti Lion yang menyatakan siap terbang dari Jakarta ke Kuala Lumpur dan lanjut ke India maupun Vietnam. Begitu juga Batavia Air. Namun selama ini belum ada maskapai Indonesia dan Malaysia yang memanfaatkannya.
Kesepakatan dengan Malaysia ini merupakan penggadaian wilayah udara Indonesia kepada Malaysia yang tertuang dalam dokumen perjanjian “Confidential MoU between Tje Aeronautical Authorities of the Repubclic of Indonesia and the Government Malaysia on the Implementation of Bilateral Air Service Agreement”. Perjanjian dengan Malaysia itu harus dibatalkan karena akan merugikan industri penerbangan nasional. Malaysia mendapatkan frekuensi penerbangan dari bandara Cengkareng, Denpasar, dan Makassar. Malaysia bisa ke seluruh kota yang ada di Indonesia dan Australia, Adapun Indonesia, menurut Agus hanya mendapatkan frekuensi rute penerbangan sepi. Yaitu Kuala Lumpur-Kinabalu-Kuching,-Asia dan rute Kuala Lumpur-Kuching-Kinabalu-Eropa yang kurang diminati penumpang. Malaysia dapat rute gemuk kita, oleh Malaysia ditukar dengan rute kurus yang pasti tidak ada penumpangnya meski frekuensinya lebih banyak. Bahkan Malaysia masih meriview Kuala Lumpur sebagai beyond maskapai Indonesia. Jika pemerintah Malaysia mau adil, seharusnya membuka bandara yang ramai seperti Penang, hukan Kuching maupun Kinabalu. Kalau dari Penang, ini rute gemuk, mungkin banyak yang mau ke Eropa dan Asia. Seharusnya Malaysia diberi bandara yang sepi juga di Indonesia seperti Labuan Bajo, Cilacap, atau Bandung ketimbang Denpasar dan Makassar. Jadi itu pernah ditandatangani di level menteri lalu turun ke Dirjen. Tahun 2003 sudah diteken. Tapi ada pembicaraan untuk ditingkatkan tahun 2009 sampai 2011. Tapi yang 2011 belum ditandatangani. Sebelumnya pada 2010 pernah ada leader meeting antara Presiden SBY dan Perdana Menteri Malaysia. Hasilnya diperlukan peningkatan trafik antara Indonesia dan Malaysia. Malaysia dapat rute gemuk, kita oleh Malaysia ditukar dengan rute kurus yang pasti tidak ada penumpangnya meski frekuensinya lebih banyak. Kalau benar, harga diri kita digadaikan oleh Kemenhub. Terbukti Terminal III jadi hub-nya penerbangan Malaysia (Air Asia, red)
  Menurut hemat saya, bila ini bila benar, menjadi miris di tengah luka olahraga yang masih melekat dalam diri warga bangsa. Sebetulnya, persoalan ini tidak perlu mencuat apabila dilakukan kedua Negara secara adil dan fair play. Yang di khawatirkan, jual beli rute penerbangan ini, berdampak buruk terhadap perekonomian Indonesia, terutama pendapatan Garuda, yang notabene perusahaan milik pemerintah. Dan sedikit banyak, uang rakyat melekat di perusahaan plat merah tersebutMalaysia dapat menerbangi tiga bandara di Tanah Air untuk kemudian terbang kembali ke beberapa kota di Indonesia dan ke negara lainnya, begitu juga sebaliknya Indonesia.
Dan juga Garuda juga harus belajar sama Air Asia, Air Asia itu low cost carrier yang secara perusahaan profitable. Bandingkan dengan Garuda pas-pasan. Udah gitu, masyaratkat indonesia harus bersyukur ada Air Asia, coba apa semua mau bayar harga Garuda? Kadang murah iya tapi seringkali mahal. Mau naik Lion? Biang telat dan karene mau murah tidak boleh komplain. Air Asia paling tidak masih professional. Dan kalo ga ada Air Asia, ya siapa mau sewa Terminal 3 yang mahal itu? Kalo tukeran rute, ya memang tidak bisa dihindarilah. Kita kan bisa nolak. Kalo tetap jadi, ya antara memang yang kita dapat jg lumayan gemuk, atau kemenhub nya dibungkam, tak tau mesti pakai apa membungkamnya (uang).

ada yang lucu di komentar detik.com 

Minggu, 03 Juli 2011

Pesona Pasar Tungging

Pasar Tungging, begitu orang-orang menyebutnya. Secara ekplisit memang lucu kedengarannya. Memang tidak salah kenapa disebutr Pasar Tungging, karena para pembeli memang banyak yang jongkok atau dalam bahasa banjarnya nungging maksudnya penjual sambil memilih barang sambil jongkok karena barang yang dijual ada dibawah beralaskan semacam matras atau terpal sehingga memaksa pembeli untuk ‘nungging’ sambil memilih barang yang akan dibeli.
Suasana Pasar Tungging Belitung
Penyebutan pasar tungging tidak hanya di satu tempat saja, umumnya di Banjarmasin banyak sekali pasar dadakan seminggu sekali di kelurahan-kelurahan. Biasanya pasar yang digelar sehabis magrib sampai pukul 10 malam banyak tersebut hadir di sepanjang jalan yang cukup strategis atau ramai. Cukup banyak pasar dadakan yang ada di Banjarmasin dan sekitarnya yang ada saban satu minggu sekali. Pasar dadakan ini oleh orang banjar disebut pasar tungging, yah karena pembelinya banyak yang ‘nungging’. Untuk pasar tungging level kecil yang hadir di sekitar komplek atau perumahan penduduk ini banyak menjual barang-barang kebutuhan pokok, jajanan, pakaian, serta jasa odong-odong. Pokoknya cukup lengkap lah, menolong banget buat yang lagi pengen sesuatu tapi males kemana-man bisa ke pasar tungging level kecil, saya sebut level kecil karena cuma ada seminggu sekali.
Di Banjarmasin ada salah satu pasar tungging yang paling terkenal, apalagi buat kantong pas-pasan tapi pengen gaya pasar tungging hadir memberi solusi. Pasar Tungging yang paling besar dan dikelola oleh Pemko Banjarmasin ini hidup setiap hari, paling ramai menjelang senja sampai malam jam 12 malam. Pasar Tungging yang terletak di Jl. Belitung ini awalnya adalh pedagang yang berjualan di sepanjang jalan Belitung, karena membuat macet akhirnya pemko merelokasi pedagang ke tempat baru yang lebih besar dan tidak lagi dijalan.anehnya pasar ini walaupun tidak lagi 'nungging' tapi masih disebut Pasar Tungging.
Baju-baju yang lagi trend cukup lengkap disini
Diatas sudah disinggung pasar ini paling pas buat yang kantong cekak tapi pengen gahol, memang bener sekali. Pasar ini menjadi favorit belanja pakaian karena harga yang ditawarkan relatif miring jadi pintar-pintar menawar aja pasti dapat harga miring. Selain harganya yang murah pasar khusu menjual beraneka pakaian ini juga cukup update ga kalah sama koleksi distro. 
Jadi kalo ke Banjarmasin rasanya kuarang lengkap tanpa mengunjungi Pasar Tungging di Belitung ini.. Dipasar ini akan banyak kita temukan pengalaman baru yang mungkin tak biasa kita temukan di sebuah pasar biasa atau supermarket pada umumnya. Pemandangan khas membeli dengan posisi jongkok, keceriaan anak-anak bermain odong-odong, tawar menawar khas wanita dengan penjual baju, dan lainnya.
asyik pilih sepatu

Workshop dan Pelatihan Jurnalis Lingkungan Bersama Pena Hijau

Salam Hijau………
Setelah penat mengikuti final kuliah, emang enaknya refresing gitu. Akhirnya saya bersama temen-temen tercinta  Firman, Maya, dan Rizal mempunyai kegiatan bermutu dan berwawasan lingkungan. Apalagi kalau bukan acara yang diselenggarakan oleh Komunitas Pena Hijau Kalimnantan Selatan. Berhubung saya saat ini sedang aktif-aktifnya bergabung di organisasi Lembaga Pers Mahasiswa INTR-O, jadi kami mendapat keistimewaan menghadiri undangan dari komunitas Pena Hijau tersebut. Itung-itung nambah pengetahuan tentang jurnalis dan menambah link di dunia jurnalistik.
Memang dunia jurnalistik adalah dunia yang sudah saya minati semenjak SMA, rasanya keren lihat wartawan kok keliahatannya smart dan percaya diri. Beruntuntg setelah menjadi mahasiswa saya bisa bergabung di LPM INTR-O yang tercinta, semoga INTR-O semakin jaya dan iklannya banyak (amin).
Seperti biasa saya sudah pasti nongkrong di sekre INTR-O, dan tiba-tiba ada bapak-bapak ganteng dan lucu si firman malah bilang bapaknya mirip tokoh Mr. Bean, wkwkwk terkekeh saya mendengarnya. (peace ya pak Fauzi hehe).
"maaf permisi adek, ini benar sekrenya INTR-O," kata bapaknya dengan ramah. saya yang saat itu sedang makan pentol kuah yang akhir-akhir suka nongkrong di depan sekre kami, langsung saya telen pentolnya bulat-bulat. waduh pentolnya nyangkut ga bisa nafas say ngik...ngikk(halah lebay :D )
"bener pak, ini sekre kami" sambut maya langsung jaga image, saya ga bisa jawab soalnya penuh ni pentol di mulut.
"ini, bapak dari pena hijau datang kemari untuk memastikan siapa aja yang akan datang ke workshop besok" terang bapaknya, yang bernama Pak Fauzi dari RRI Banjarmasin. ternyata kedatangannya cuma memastikan siapa yang ikut, karena umtuk kepentingan sertifikat. dan yang membuat kami langsung akrab, ternyata pak fauzi adalah jebolan FISIP juga temapt dimana kami kuliah saat ini.
"Bapak membutuhkan 4 orang jadi pastikan siapa-siapa yang ikut karena dapat sertifikat," kata bapaknya panjang lebar.
Akhirnya saya, Rizal, Maya, Firman lah yang akhirnya mewakili INTR-O, karena pertimbangan yang lain tidak ada waktu, akhirnya kami ini yang berangkat.
Nyesal sekali temen-temen yang tidak bisa ikut karena workshop yang diselenggarakan Komunitas Pena Hijau, disini kami banyak sekali mendapatkan ilmu di bidang media massa mulai dari cetak, radio, tv dan online. Pokoknya menyenangkan sekali, kami juga banyak bertemu wartawan-wartawan hebat tahan banting, sehingga kami bisa saling share kepada abang-abang dan kakak-kakak yang sudah senior di dunia jurnalistik. Sebagai orang baru di dunia jurnalistik tentu  ini adalah pengalaman yang tak terlupakan.
Pena Hijau sadar bahwa mahasiswa sebagai generasi muda yang tangkas dan sebagai pondasi masyarakat, sehingga peran mahasiswa terutama kami dari lembaga Pers Mahasiswa mempunyai kans besar sebagi pendorong cinta lingkungan dan diharapkan juga memotivasi teman-teman mahasiswa lain.
Workshop yang diadakan selama tiga hari di gedung Abdi Persada Banjarmasin muali tanggal 24 Juni-26 Juni 2011 membahas bagaimana menjadi jurnalis lingkungan yang handal. Acara yang diketuai oleh Denny ini  Banyak sekali menghadirkan keynote speak yang seperti dari Ir Illyas Assad, MP dari kementrian Lingkunagan Hidup, Hasnur Group, adaro, sampai ketua PWI Kalimantan Selatan dll. Semua narasumber menyampaikan makalah sesuai bidangnya masing-masing dan kemudian ada sesi diskusi. Namanya juga wartawan sesi ini tentu tak akan disia-siakan oleh mereka. Pertanyaan pun digolontorkan mulai dr kritik sampai tanggapan. Tak serius melulu, mc dalam workshop ini sangat pandai menghibur peserta sehingga banyolan-banyolan ringan disela seminar mengundang senyum di awak media. Dan tentu yang paling ditunggu dan paling seru kami ikut Field Trip ke pendulangan intan Cempaka, Banjarbaru. Disini kami mendapat pelajaran langsung teknik liputan lapangan. Dan inilah rangkaian acara Workshop dan Pelatihan Jurnalis Lingkungan.

hari pertama: mejeng dulu sebelum masuk
pamer dapat tas baru, Rijal (tengah) girang setengah mati dapat tas pena hijau. "asyik dapat tas baru wak ai" katanya
susana workshop jurnalis lingkungan hijau, pemilik Hasnur Group sedang memaparkan makalahnya
baru turun dari mobil udah dibrondong penjual batu-batu akik
suasana pendulangan intan cempaka Banjarbaru, Pak Fauzi (RRI Banjarmasin) sampai tutup kepala karena panasnya sengatan matahari
foto bareng Komunitas Pena Hijau
merasakan gimana susahnya cari intan, oh intan dimana kau berada......
setelah kenyang makan siang sepulang liputan pendulangan intan, jangan lupa, action.....krekkkkkk.......jepret.....
habis lelah liputan, rombongan makan bareng di Bakso Subur Group banjarbaru, yam yam bonapeti.....

Selasa, 17 Mei 2011

Membeli Komik Conan

Rabu malam ini ga tau kenapa aku ingin sekali ke toko buku, bukan apa-apa lama sudah aku ini ga ke toko buku. Mungkin terakhir kali aku ke toko buku kayaknya bulan Maret yang lalu weleh lama bener ya. langsung deh malam ini dengan niat semangat 45 aku tanjap gas menuju toko buku Gramedia di kawasan Jl. Veteran Banjarmasin. Niat awalnya sih mau beli komik favoritku dan satu-satunya komik yang aku ikuti dengan seksama karena aku belum bisa baca komik merk lain, what merk yan bener atuh ini mah Komix obat batuk bukan bacaan hehehe. Cerita detektif memang sangat aku sukai sejak jaman seragam putih biru dulu. di perpustakan sekolah novel berbau misteri sudah aku pinjem semua kayaknya. sampai-sampai dapat penghargaan peminjam terbanyak of the year di Perpustakaan SMP dulu. saying perpustakaan ku dulu ga ada menyediakan komik makannya kalau mau baca komik ya beli sendiri. tapi karena aku tinggal di pedalaman desa antah berantah mana ada yang namanya toko buku yang ad amah orang jualan majalah bekas bangsa majalah Liberty, Kartini, Aneka yess, sama teka-teki silang dan tak ketinggalan buku fenomenal zaman itu. yap apalagi kalu bukan cergam Petruk yang aduhai noraknya tapi dulu aku baca juga hihi. Nah berhubung aku sekatrang kos di Kota Banjarmasin sedikit demi sedikit bisa beli buku berkualitas walaupun jarang karena apalagi kalau ga kanker, ga tau ni penyakit kok suka nyerang anak kos kayak akugini, nasib……
Di toko buku setelah baca-baca buku yang telanjang  ga dibungkus, rumayan baca gratisan. walaupun suka di perhatiin sama pegawainya, jkan jadi ga nyaman hehe. setelah memilah dan memilih mana yang bakal aku beli langsung deh aku comot komik conan edisi 59 karena perasaan aku belum punya ini. yah tanpa piker panjang langsung dah aku bayar kekasirnya.
Tak taunya, sampai dirumah aku baru sadar kok sama yah sama yang ku beli dulu, walah-walah. kenapa tadi aku ga ngambil yang nomer 60 aja aduh nyesek n nyesel beli tapi ga di baca. gini ni penyakit aku yang pelupa gini hehe.

Yang satunya masih dalam plastik, belum dibuka siapa mau beli hehehe

Minggu, 08 Mei 2011

Macetnya Banjarmasin (Next Jakarta)

Bicara kemacetan, siapa sih yang suka terjebak di tengah kemacetan. apalagi suasana panas yang sangat terik ditambah asap racun kendaraan, lengkaplah derita orang yang berkejibu ditengah kemacetan. Siapa coba yang tidak stres dan tidak kesal dengan kemacetan selain bikin penyakit (penyakit hati salah satunya karena orang bisa mengeluarkan kata-kata kotor dan sumpah serapah) dan juga waktu yang terbuang sia-sia tentu juga suka dibikin buat alasan orang-orang yang telat (yang ini dampak positifnya kali :D ). Well, biasanya ya kemacetan itu paling identik dengan ibu kota negara kita Jakarta. Tapi jangan salah virus ini malah mulai nampak di kota-kota besar salah satunya ya Banjarmasin. Banjarmasin hari ini di mana tingkat perekonomian masyarakat yang semakin membaik tentu berdampak lain dimana pertumbuhan mobil dan motor semakin melonjak naik. Kalau ditilik dari kacamata pengamat ekonomi ni tentu menggembirakan ditinjau dari tingkat perekonomian masyarakat. Tapi lihatlah, dibalik ekonomi yang meningkat mengakibatkan pertumbuhan akomodasi tranportasi yang pesat namun ruas-ruas jalan malah semakin sempit dan banyaknya parkir sembarangan biasanya mobil yang parkir di depan pertokoan menambah biang kemacetan. Pemerintah daerah kurang sigap dengan situasi ini dimana ruas jalaan tetap saja tidak ada perkembangan.
Seperti kita ketahuai Banjarmasin jalannya sempit-sempit dan yang terlihat lapang mungkin hanya di Jalan A. Yani mulai dari Km 3 dan Jalan Lambung Mangkurat. Mungkin jika situasi ini terus dibiarkan seperti ini mungkin tahun-tahun mendatang Banjarmasin akan menjadi next Jakarta. Dimana kemacetan sudah menjadi makanan wajib.
Kemacetan Banjarmasin memang belum terlalu parah seperti di Jakarta tapi hal ini tentu menjengkelkan. termasuk gue paling jengkel juga selain terlambat sampai ujuan dan juga paling ga nahan sama panasnya. banyak sekali memang apa saja penyebab kemacetan di Banjarmasin yang kian hari kian parah. selain memang juamlah kendaraan yang tidak sesuai denagn ruas jalan yang ada juga kuarang tertibnya masyarakat dalam berkendaraan bisa jadi kemacetan menjadi kian parah. kalau mau bukti lihat saja di lampu merah Sultan Adam atau Cemara, kemacetan disini sudah tidak bisa terelakkan diman kesadaran masyatrakat yang kurang juga ruas jalan yang sempit diperparah dengan truk-truk besar yang sering melintas di jalur ini. makannya gw paling males lewat jalur ini.
Jalan S. Parman akhir-akhir ini juga makin parah macetnya apalagi kalau jam berangkat kerja dan pulang kerja langganan sudah jalur ini menjadi macet hari minggu juga sering banget karena masyarakat Banjarmasin banyak yang pergi ke kondanagan. Mungkin karena jumlah kendaraan yang melintas di jalur ini banyak tapi ruas jalannya yang tidak sesuai. Kemacetan tentu tak dapat terelakkan di jalan ini assli paling males siang-siang panas-panas lewat jalan ini, sudah macet paling gersang lagi.
Bagaiman mengurai kemacetan kota Banjarmasin yang semakin parah? peran Pemda tentu sangat diharapkan bagaimana bisa memecahkan solusi dari masalah ini. Pembangunan jalan layang di kota Banjarmasin mungkin menjadi solusi dimana kini masyarakat Banjarmasin semakin ke 'darat' maksudnya lalu lintas sungai sudah tidak menjadi primadona, padahal lalu lintas sungai bisa menjadi solusi memecah kemacetan. Pembangunan jalan layang seperti kota-kota besar di Jawa memang masih digodok oleh Pemda karena wacana ini sejatinya sering dilempar kepublik, tapi kenyataannya sampai saat ini wacanaini masih sekedar wacana pepesan kosong.